Review Paper “What Kind of Commodity Is News?”



Judul
What Kind of Commodity Is News
Jurnal
Communication Research
Volume & Halaman
19 (6), Hal. 787-805
Tahun
1992
Penulis
John H. McManus
Reviewer
RIZKI ERNALDI (150531100077)
Tanggal
11 Maret 2018











A. TUJUAN PENELITIAN
Memaparkan sisi lain dari dunia pemberitaan, selain itu tujuan dari penelitian ini untuk menyediakan beberapa perangkat konseptual untuk memikirkan bagaimana berita sebagai produk tunggal atau komoditas yang memiliki nilai jual tinggi

B. HASIL PENELITIAN
McManus mengemukakan bahwa masyarakat sebagai ‘konsumen’ berita seringkali tidak dapat membedakan kualitas berita. Mana yang memang layak dibeli untuk kemudian dibaca, atau hanya tertarik dengan judulnya saja yang tidak memiliki keterkaitan maupun keakuratan dengan isinya. Pembeli berita tidak dapat menentukan kualitas dari apa yang dia "beli". Berita adalah barang publik, yang dapat diterima sesuai kepercayaan masing-masing. Jurnalisme yang berbasis pasar, membuat kualitas berita menderita, maksudnya adalah jika yang dicari hanya keuntungan semata, kualitas berita itu sendiri bisa dipastikan tidak sesaui dengan realita dan membawa dampak yang buruk di masyarakat. Kondisi ini menimbulkan sebuah konflik dengan norma etika jurnalistik pelayanan publik Manajer berita dengan orientasi profit di pasaran sering mencari berita yang memiliki lebih banyak nilai hiburan, karena mereka percaya jenis cerita ini cenderung menarik penonton lebih besar, dan hasilnya adalah keuntungan yang lebih besar. Hal ini menimbulkan dilema moral lain bagi pekerja di agensi berita saat mereka memilah-milah kesetiaan mereka: kepada publik atau pengiklan. Tak bisa dipungkiri bahwa pilihan yang kedua lebih realistis untuk meningkatkan keamanan kerja di dunia media berita perusahaan.
Komersialisasi berita dianggap sebagai tindakan apa pun yang dimaksudkan untuk mendongkrak keuntungan semata, hal ini sangat menghambat usaha jurnalis atau organisasi berita untuk memaksimalkan pemahaman publik tentang isu-isu dan peristiwa yang memang layak dibaca. Internet menawarkan berita dan informasi yang bebas sehingga mampu “menganggu” cara konvensional tersebut. Begitupun dengan media cetak yang berlomba untuk membuat tulisan yang lebih sensasional agar menarik pembaca. Banyak surat kabar yang dilaporkan karena lebih banyak memuat tentang kehidupan pribadi selebriti dan kabar mengenai politik. Hal ini tentunya mengakibatkan surat kabar semakin banyak dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan.

C. KEKURANGAN PENELITIAN
·         Tidak ada instrumen penelitian yang digunakan sehingga belum jelas tolak ukur nya
·         Metode penelitian bersifat deskriptif namun tidak jelas siapa objek nya

D. KELEBIHAN PENELITIAN
·         Tiap penjelasan yang rumit diberikan contoh kasus, sehingga lebih mudah dipahami
·         Deskripsi tiap tema maupun sub tema jelas
·         Penelitian ini masih ada hubungannya dengan penelitian sebelumnya (berkaitan)

KESIMPULAN
Berita telah menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat, sebuah berita harus dijual karena merupakan bisnis perusahaan sehingga mendapatkan keuntungan. Namun saat ini, model bisnis surat kabar telah termodifikasi, dimana konten berita bisa didapatkan secara gratis di internet. Hal ini tentu saja menimbulkan tekanan bagi perusahaan, dimana mereka harus tetap bertahan dalam bisnis, juga integritas seorang jurnalis yang mulai diragukan masyarakat. Akibatnya, berbeda orientasi, dengan mengabaikan kualitas sebuah berita demi menghasilkan keuntungan semata.

Komentar